Copenhagen, ibu kota Denmark, dikenal dengan arsitektur bersejarahnya yang memukau dan salah satu ikon terkenalnya adalah Menara Bulat atau Rundetaarn. Menara ini tidak hanya merupakan landmark penting di kota tetapi juga menawarkan salah satu pemandangan terbaik ke seluruh kota. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi keindahan dan sejarah Menara Bulat Copenhagen.
Sejarah Menara Bulat: Jejak Masa Lalu Denmark
Menara Bulat dibangun pada abad ke-17 sebagai observatorium astronomi. Diresmikan oleh Raja Christian IV pada tahun 1642, menara ini merupakan bagian dari kompleks Trinitatis, yang juga mencakup gereja dan perpustakaan. Desainnya yang unik dengan spiral melingkar membuatnya menjadi salah satu struktur paling menarik di Copenhagen.
Menara ini dirancang oleh arsitek Hans van Steenwinckel dan kemudian diambil alih oleh Leonhard Blasius setelah kematiannya. Struktur bulatnya yang khas dirancang tidak hanya untuk keindahan tapi juga fungsionalitas. Spiral melingkar yang lembut memungkinkan akses mudah ke puncak menara, bahkan untuk kuda dan kereta pada masa itu.
Pemandangan Arsitektur Menara: Simbol Keindahan dan Inovasi
Salah satu fitur paling mencolok dari Menara Bulat adalah jalur spiralnya yang menggulung sepanjang 7,5 putaran hingga ke puncak. Tidak ada tangga di sebagian besar menara, hanya sebuah jalur melingkar yang lembut, yang dikenal sebagai “equestrian staircase”. Ini adalah bukti kejeniusan arsitektur abad ke-17 dan masih mengesankan hingga saat ini.
Puncak menara menawarkan dek observasi dengan pemandangan 360 derajat ke selurumi kota Copenhagen. Dari sini, pengunjung bisa melihat banyak landmark kota, termasuk Istana Christiansborg, Katedral Copenhagen, dan bahkan Øresund Bridge yang menghubungkan Denmark dengan Swedia pada hari yang cerah.
Pemandangan Menara Bulat dan Astronomi: Warisan Ilmiah
Menara Bulat awalnya dibangun sebagai observatorium astronomi dan merupakan observatorium tertua yang masih beroperasi di Eropa. Selama berabad-abad, menara ini telah digunakan oleh banyak astronom terkenal, termasuk Tycho Brahe, seorang astronom Denmark yang terkenal di dunia.
Di dalam menara, terdapat pameran yang menceritakan sejarah astronomi di Denmark dan peran penting yang dimainkan oleh Menara Bulat dalam kemajuan ilmu pengetahuan ini. Pameran ini memberikan wawasan menarik tentang bagaimana astronomi berkembang dari waktu ke waktu dan kontribusi Denmark dalam bidang ini.
Baca juga: Taman Hiburan Tivoli Gardens Legendaris Kopenhagen
Kegiatan Wisata di Menara Bulat
Selain menikmati pemandangan kota, Menara Bulat juga menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik bagi pengunjung. Pada malam tertentu, teleskop dibuka untuk umum, memungkinkan pengunjung untuk melihat bintang dan planet. Ini adalah pengalaman yang sangat menarik, terutama bagi mereka yang tertarik dengan astronomi.
Selain itu, seringkali ada pameran seni dan budaya di dalam menara, yang menawarkan pengalaman yang berbeda bagi pengunjung. Pameran ini sering kali menampilkan karya seniman lokal dan internasional, menjadikan Menara Bulat tidak hanya sebagai simbol sejarah tapi juga sebagai pusat kebudayaan kontemporer.
Kesimpulan
Mengunjungi Menara Bulat memberikan pengalaman yang unik dan berkesan. Berjalan menaiki spiralnya yang ikonik, menikmati pemandangan kota dari puncaknya, dan mempelajari sejarah serta ilmu pengetahuan di balik bangunan ini, adalah pengalaman yang tak terlupakan. Menara ini menawarkan kombinasi sempurna antara keindahan arsitektur, kekayaan sejarah, dan pemandangan kota yang menawan, menjadikannya salah satu destinasi wisata terbaik di Copenhagen.